Minggu, 07 Juni 2015

Bakteri Streptococcus pneumoniae pada Penyakit Pneumonia



Saluran pernafasan sering terinfeksi oleh patogen, karena kontak langsung dengan lingkungan dan secara terus menerus terpapar oleh mikroorganisme yang terdapat dalam udara yang dihirup. Mikroorganisme yang ditemukan di udara dapat dapat berasal dari tanah, air, hewan dan sumber lainnya. Lingkungan saluran pernapasan yang lembab dan hangat merupakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapan yaitu Streptococcus pneumoniae. Dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam mengenai bakteri tersebut.

Apa itu Streptococcus Pneumoniae ?
 Menurut Todar, 2011 Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri Gram-positif, berbentuk bulat telur atau seperti bola. Secara khas bakteri Streptococcus pneumoniae terlihat sebagai kokus yang berpasangan (diplokokus atau rantai pendek).Bagian ujung belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak (runcing tumpul).Bakteri ini memiliki ukurandiameter  antara 0,5 dan 1,25 µm. Merupakan bakteri yang tidak berspora dan non-motil. Bakteri ini tumbuh aerob dan anaerob fakultatif dan termasuk golongan bakteri  mesofilik dan tumbuh optimal pada suhu antara 30°  - 35° C . Untuk pertumbuhan terbaik perlu media dengan pH 7,6-7,8.Streptococcus pneumoniae adalah mikroflora normal saluran pernafasan bagian atas (nasofaringeal) manusia.
 
Klasifikasi bakteri Streptococcus pneumonia:
Kingdom         : Bacteria
Phylum            : Firmicutes
Class               : Diplococcic
Ordo               : Lactobacillales
Family             : Streptoccoceae
Genus              : Streptococcus
Spesies            : Streptococcus pneumoniae

Menurut Dr. Fransisca S. K,2000 Streptococcus pneumoniae sering disebut ”pneumococcus” merupakan penyebab paling umum dari pneumonia. Pneumonia merupakan penyakit dari paru-paru dan sistem pernapasan dimana alveoli (mikroskopik udara mengisi kantong dari paru yang bertanggung jawab untuk menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi radang dan dengan penimbunan cairan. Pneumonia disebabkan oleh berbagai macam sebab, meliputi infeksi karena bakteri, virus, jamur atau parasit. Namun yang paling umum disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. 
  

Bagaimana gejala dari pneumonia ?
Orang dengan pneumonia sering kali disertai batuk berdahak, sputum kehijauan atau kuning, demam tinggi yang disertai dengan menggigil. Disertai nafas yang pendek, nyeri dada seperti pada pleuritis , nyeri tajam atau seperti ditusuk.Salah satu nyeri atau kesulitan selama bernafas dalam atau batuk.Orang dengan pneumonia, batuk dapat disertai dengan adanya darah, sakit kepala, atau mengeluarkan banyak keringat dan kulit lembab.Gejala lain berupa hilang nafsu makan,kelelahan,kulit menjadi pucat,mual,muntah,nyeri sendi atau otot.

Lalu… Apakah penyakit ini menular ?dan bagaimana cara penularannya ?
            Setelah membaca dan mengeatahui apa itu pneumonia ?bagaimana gejalanya ?  dan apa penyebab dari pneumonia ? pertanyaan selanjutnya yaitu apakah penyakit ini merupakan penyakit atau menular atau tidak ?
Menurut Azwar, 2002 Pada umumnya pneumonia termasuk kedalam penyakit menular yang ditularkan melalui udara. Sumber penularan adalah penderita pneumonia yang menyebarkan kuman ke udara pada saat batuk atau bersin dalam bentuk droplet( partikel air kecil ). Inhalasi merupakan cara terpenting masuknya kuman penyebab pneumonia kedalam saluran pernapasan yaitu bersama udara yang dihirup, di samping itu terdapat juga cara penularan langsung yaitu melalui percikan droplet ( partikel air kecil ) yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin dan berbicara kepada orang di sekitar penderita, transmisi langsung dapat juga melalui ciuman, memegang dan menggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran pernapasan penderita.

Bagaimana cara pengobatan dan pencegahannya ?
Walaupun penyakit ini berbahaya dan dapat menular, namun penyakit ini dapat diobati dan dicegah.
Pengobatan pneumonia dilakukan oleh dokter. Pengobatan terhadap kuman diberi suntikan antibiotik misalnya penisilin G. Untuk membunuh virus diberi obat isoprinosin.Selain obat-obatan perlu pula dijaga agar penderita mendapat makanan yang bergizi serta banyak mengandung zat putih telur dan vitamin. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya infeksi pneumonia.Terapi tepat untuk penyakit utama (seperti AIDS) dapat mengurangi resiko seseorang terhadap pneumonia. Berhenti merokok sangat penting tidak hanya membantu membatasi kerusakan paru tetapi juga karena asap rokok mengganggu sistem pertahanan tubuh alami terhadap pneumonia. Selain itu vaksin penting untuk pencegahan pneumonia pada anak-anak dan dewasa, vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae).

Daftar Pustaka
Azwar, Azrul. 2002. Pengantar Epidemiologi. Penerbit Binapura Aksara. Edisi Revisi. Jakarta Barat.

Oswari, E., 1995, Penyakit dan Penanggulangannya, 208, Gramedia, Jakarta

Todar K. 2011. The normal bacterial flora of humans.\ http://textbookofbacteriology.net/normalflora.html. Diakses pada tanggal 05 Juni 2015, pukul 20.00 WIB
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf. Diakses pada tanggal 04 Juni 2015, Pukul 19.00 WIB
 

52 komentar:

  1. Selamat malam saudari Nining, berdasarkan artikel anda yang telah saya baca, saya berkesimpulan bahwa seorang yang memiliki kekebalan tubuh lemah lebih mudah terserang pneumococcal ini, seperti orang yang memiliki penyakit jantung, diabetes, dan HIV. Yang ingin saya tanyakan di sini adalah, apakah penyakit ini menyerang usia tertentu dengan lebih mudah? Misalnya usia 2 tahun dan 50 tahun ke atas. Jika ya, apakah vaksin yang diberikan disesuaikan berdasarkan umur? Seperti apa macam vaksin nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disini saya turut membantu menjawab pertanyaan dari saudara Abdan Albiron. Terkait penjelasannya bahwa Tentu saja penyakit ini dengan usia tertentu dari umur 2 tahun bahkan 50 ke atas. Dan mengenai vaksin diberikan dengan sesuai umur karena itu tergantung banyaknya dosis. Berikut ini cara mendapatkan vaksin dari sebuah link yaitu http://wwwnc.cdc.gov/travel/diseases/pneumococcal-disease-streptococcus-pneumoniae:

      Vaksin pneumokokus dapat melindungi Anda dari penyakit pneumokokus .
      Dewasa 65 tahun dan lebih tua harus mendapatkan 23 - valent pneumococcal vaksin polisakarida ( PPSV23 ) .
      Orang dewasa muda yang perokok atau yang memiliki kondisi medis tertentu yang disebutkan di atas juga harus mendapatkan PPSV23 .
      Sebuah dosis PCV13 juga dianjurkan untuk anak-anak 6 sampai 18 tahun dan orang dewasa 19 tahun atau lebih tua dengan kondisi medis tertentu .
      Anak-anak melalui 5 tahun secara rutin menerima 4 dosis vaksin pneumokokus yang berbeda ( 13 - valent pneumococcal conjugate vaksin , PCV13 ) . Pastikan anak Anda telah menerima semua dosis yang direkomendasikan dari PCV13 .

      Mengenai macam vaksin, pasti berbeda-beda dalam penangganannya Adapun vaksinasi yang tersedia untuk mencegah pneumonia secara langsung yakni Haemophilus influenza type b (Hib), Penumococcus (PCV), pertussis, dan vaksin campak.
      Seperti contoh Vaksin Pneumococcus. Tak beda jauh dengan Hib, bakteri Pneumococcus merupakan penyebab utama pneumonia pada balita di negara-negara berkembang. Vaksinnya sendiri sudah tersedia cukup lama yang bisa digunakan oleh anak-anak di atas usia 2 tahun yang dikenal dengan nama pneumococcal conjugate vaccine (PCV).

      Penelitian yang dilakukan di AS menunjukkan bahwa penggunaan vaksin ini secara rutin pada bayi telah menurunkan angka pneumonia pada anak-anak dan keluarganya.

      Yang beredar kini ialah vaksin PCV 7 yang berarti dalam vaksin tersebut mengandung 7 stereotipe bakteri pneumococcus. Dalam penelitian lainnya di Gambia, pemberian PCV 9 telah berhasil menurunkan kasus pneumonia sebanyak 37% serta pengurangan kematian pada anak sebanyak 16%. Dari

      penjelasan tersebut saya kutip dari link: https://www.deherba.com/melakukan-pencegahan-pneumonia-dengan-vaksinasi.html

      Hapus
    2. Terinakasih atas tambahannya saudari martha: )

      Hapus
    3. terimakasih saudari marta

      Hapus
  2. Selamat Pagii :)
    Pada artikel anda sudah dijelaskan mengenai dampak negative Streptococcus pneumonia terhadap manusia. Nah, yang ingin saya tanyakan, apakah ada dampak positif/manfaat dari bakteri Streptococcus pneumonia tersebut ? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Izin menjawab pertanyaan dari saudari Nila, bakteri Streptococcus pneumonia meruapakan bakteri yang merugikan yaitu sebagai patogen seperti yang saya peroleh dari sumber internet "Salah satu bakteri yang bersifat patogen pada manusia yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae. Bakteri tersebut menyerang organ paru-paru manusia yang disebut dengan penyakit pneumonia. "https://risaluvita.wordpress.com/2012/09/29/paper-mikrobiologi-bakteri-streptococcus-pneumonia-pada-penyakit-pneumonia/

      Hapus
  3. super sekali artikel kakak khoirunnisa, bermanfaat banget.. tapi disini saya ingin bertanya mengenai bakteri Streptococcus pneumonia, apakah bakteri tsb tidak bisa hidup bebas tanpa sebagai parasit? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. izin menjawab pertanyaan dari saudari chusna, bakteri ini bisa saja hidup bebas bukan sebagai parasit, karena bakteri ini berasal dari udara. Akan tetapi ketika bakteri dari udara tersebut berkontak langsung dengan saluran pernapasan dan masuk ke dalam tubuh kita akan menyebabkan penyakit yaitu pneumonia.

      Hapus
  4. artikel yang mengesankan kakak... bagus sekali, menambah wawasan pembacanya... namun ada yang ingin saya tanyakan sedikit... jika dilihat dari gejala juga penyakit yang diderita.... apa bedanya dengan penyakit yang di sebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (TBC)? mohon penjelasannya kakak.... terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Izin menjawab pertanyaan dari kk ziya "Secara harfiah TBC memang juga merupakan pneumonia karena pada TBC juga terjadi peradangan paru. Namun dalam prakteknya sehari-hari, diagnosis TBC paru dibedakan dengan pneumonia walau keduanya sama sama dapat ditandai dengan gejala batuk berdahak, demam dan sesak nafas. Pada umumnya gejala yang tampak pada pneumonia lebih cepat dan singkat yaitu kurang dari dua minggu. Sedangkan pada TBC gejalanya lebih dari tiga minggu. Selain itu pada TBC dapat terjadi keringat malam, penurunan berat badan, dan anemia. Oleh karena itu, memang pengobatanya berbeda jenis dan lamanya.Pneumonia (yang disebabkan oleh bakteri) diobati dengan antibiotika, sedangkan TBC paru diobati dengan obat antituberkulosis (OAT) dan perlu dilakukan pengobatan minimal selama enam bulan. Penelitian menujukan bahwa pengobatan TBC dengan seperti ini akan membuat kuman-kuman TBC benar-benar mati.https://fernitasimamora.wordpress.com/2013/02/10/pneumonia/

      Hapus
  5. Assalamualaikum.
    berdasarkan artikel diatas, adakah peran bakteri Streptococcus pneumonia ini dalam ekologi?

    sedikit ingin menambahkan, berdasarkan sumber yang saya baca pada http://eprints.undip.ac.id/43761/2/DEWIAYU_G2A009195_BAB1KTI.pdf menyatakan bahwa Pneumonia mengambil peran dalam infeksi paru pada komunitas atau yang disebut Community Acquired Pneumonia (CAP), juga menggakibatkan infeksi nosokomial yang dikenal dengan Hospital Acquired Pneumonia (HAP). Penelitian Community Acquired Pneumonia (CAP) di Belanda mengidentifikasi bakteri patogen yang khas menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae (18-40%), Haemophilus influenzae (3-8%). Penelitian Community Acquired Pneumonia (CAP) di Thailand (1998 – 2001) menunjukan penyebab tersering pneumonia adalah S. pneumoniae (22%) dan Chlamydia pneumoniae (16%).Penelitian penyebab pneumonia di Indonesia didominasi oleh Bakteri Gram Negatif, berbeda dengan negara barat yang didominasi oleh Bakteri Gram Positif. Penelitian Community Acquired Pneumonia in Indonesia ( CAPSIN ) yang diadakan di Semarang (2007 – 2009) menunjukan bahwa peran S. pneumoniae sebagai penyebab pneumonia hanya kurang dari 13% , sedangkan Klebsiella pneumoniae memiliki peran sebanyak 40% sebagai penyebab CAP pada orang dewasa.5 Penelitian di Bandung menunjukkan peran K. pneumoniae sebagai etiologi CAP pada anak dibawah 5 tahun sebesar 8%

    http://eprints.undip.ac.id/43761/2/DEWIAYU_G2A009195_BAB1KTI.pdf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas tambahannya saudari Nurul: )

      Hapus
  6. wahh artikel yang sangat menarik kaka Nining. saya hanya ingin sedikit menambahkan saja, menurut sumber yang saya baca, "Dewasa ini di Indonesia terdapat dua macam vaksin pneumokok, yaitu vaksin polisakarida dan konjugat. Vaksin polisakarida dapat diberikan kepada anak yang berumur dua tahun, sedangkan konjugat dapat diberikan kepada anak yang usianya lebih muda. Manfaat vaksin ini adalah menurunkan risiko penularan kuman Streptococcus pneumoniae. Kuman ini selain menimbulkan penyakit yang relatif ringan, yaitu otitis media dan sinusitis, dapat juga menimbulkan penyakit yang berat, seperti pneumonia, meningitis (radang otak), dan bakteriemia (kuman ditemukan dalam darah)."
    informasi ini merujuk pada http://health.kompas.com/read/2013/01/27/0250238/Bahaya.Penyakit.Pneumonia
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teeimakasih sekali atas tambahannya saudari Laelatul: )

      Hapus
  7. Wah artikel yang sangat bermanfaat. Semoga kita semua terhindar dari penyakit tersebut yah...
    Yang ingin saya tanyakan adalah, dimanakah habitat Streptococcus pneumoniae tersebut?
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kebanyakan bakteri yang berada di udara berasal dari tanah, Streptococcus pneumoniae ini terdapat di tanah dapat menyebabkan penyakit pnemonia ketika udara yang membawa bakteri ini berkontak langsung dengan saluran pernapasan manusia.

      Hapus
  8. Setelah membaca artikel anda yang ingin saya tanyakan vaksin pneumokokus terbuat dari apa yg bisa mecegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae?

    BalasHapus
  9. Artikel yang sangat baik dan infromatif sekali saudari Nining, sedikit ingin sharing info aja nihh:
    Penyebab paling umum pneumonia bakteri Streptococcus pneumoniae''''dan "atipikal" bakteri. Atypical bakteri adalah bakteri parasit yang hidup intraseluler atau tidak memiliki dinding sel. Selain itu mereka menyebabkan pneumonia umumnya kurang parah, sehingga gejala atipikal, dan merespon terhadap antibiotik yang berbeda dari bakteri lain. "Atypical" bakteri yang menyebabkan pneumonia termasuk''Chlamydophila pneumoniae'',''''Mycoplasma pneumoniae, dan Legionella pneumophila''''.
    sumber: http://www.news-medical.net/health/Pneumonia-Cause-%28Indonesian%29.aspx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas tambahannya saudari Nabila: )

      Hapus
  10. Waduh bahaya sekali yah akibat dari bakteri Streptococcus pneumonia ini, disini saya hanya ingin manambahkan saja bahwa ada cara lain pengobatan atasi Pneumonia, caranya alami loh yaitu :
    Kuyit dapat digunakan untuk mengobati penyakit Pneumoia. Ini dikarenakan kunyit merupakan rempah yang mempunyai manfaat kesehatan.

    Jahe merupakan rempah yang dapat mengatasi masalah pernapasan termasuk Pneumonia. Cara mengonsumsinuyapun cukup mudah dan Anda pasti sudah tahu. Minun jahe terbaik adalah pada saat perut masih kosong.

    Bawang putih dapat digunakan untuk mengobati sakit pneumonia. Ini dikarenakan bawang putih merupakan antibiotik alami yang dapat melawan kuman jahat.

    Wortel bukan hanya baik untuk mata, tapi juga dapat mengatasi masalah paru-paru. Segelas jus wortel setiap hari dipercaya dapat membantu penderita Pneumonia, karena vitamin A diperlukan oleh orang yang sedang sakit.

    Madu merupakan antibakteri yang dapat melawan kuman penyebab Pneumoia. Sumber rujukan : http://www.canselam.com/2014/05/penyebab-pencegahan-dan-pengobatan.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Terimakasih sekali atas tambahannya saudari Ratih :)

      Hapus
  11. hanya sedikit sharing tentang bakteri streptococcus pneumoniae, bahwa bakteri tersebut juga merupakan salah satu bakteri penyebab penyakit meningitis lohhh :)

    Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak.
    Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun Meningitis disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan Meningitis disebabkan oleh jamur sangat jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun (daya tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS.Tiga bakteri menyebabkan sebagian besar kasus: Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae.

    Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :
    1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
    Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).

    sumber : http://doktersehat.com/penyakit-meningitis/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih saudaru luthfi atas tambahannya: )

      Hapus
  12. wahh jadi tau lebih dalam mengenai penyakit pneumonia, Namun saya ingin menanyakan terkait infeksi lainnya yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae ini, ternyata bakteri tersebut juga menyebabkan penyakit meningitis ya kk nining? meningitis itu kan terjadinya kerusakan saraf otak, lalu bagaimana bakteri Streptococcus pneumoniae ini menyerang pendrita meningitis, apakah mekanisme terinfeksinya sama seperti yang terjadi pada pneumobia yaitu melalui udara?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar sekali kk athiyyah, tentu saja bakteri tersebut menular dari udara dan selanjutnya akan menyebakan Infeksi yang bisa menyebar ke organ tubuh penting yang lain melalui aliran darah (invasif), jadi ketika infeksi tersebut menyebar ke aliran darah dan berpindah ke cairan otak maka saat itulah akan terjadi meninghits. seperi yang dijelaskan dari salah satu sumber internet " Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk ke dalam darah dan berpindah ke dalam cairan otak" https://rochem.wordpress.com/2012/01/11/makalah-penyakit-meningitis/
      BalasHapus

      Hapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Bagaimanakah metabolisme dari bakteri Streptococcus pneumonia ?
    terimakasih.... :)

    BalasHapus
  15. alhamdulillah ilmu baru...
    artikel diatas bangat baik dan lengkap..
    manusia tak lepas dari kegiatannya mengirup oksigen dari udara, nah seperti yang kita tau banyak bakteri penyebab kerusakan paru paru termasuk bakteri yang saudari nining tuliskan..
    nah, yang ingin yani tanyakan apa yang membedakan bakteri ini dengan bakteri penyebab infeksi saluran pernafasan lainnya ?

    pernyataan ini pun tertulis juga pada https://www.academia.edu/9372250/Bakteri_dan_Penyakit_yang_Menyerang_Sistem_Pernapasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak sekali bakteri yang menyerabg saluran pernapasan, contohnya yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae dan Mycobacterium tuberculosis, perbedaannya Mycobakterium tubercolosisini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus Sedaangkan bakteri Streptococcus pnemoniae juga menyerang paru-paru akan tetapi mebyebabkan.peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Selain itu juga terdapat gejala penyakit yang di timbulkan oleh kedua bakteri tersebut pada Mycobakterium tubercolosis gejalanya yaitu.Batuk lebih dari 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, badan lemah, nafsu makan turun, malaise, keringat malam sedangkan bakteri Streptococcus pnemoniae gejalanya yaitu Demam menggigil , suhu tubuh meningkat, sesak nafas, nyeri dada , dahak purulen, pneumonia atipikal demam tidak terlalu tinggi http://samuelfiergeon.blogspot.com/2014/01/perbedaan-tb-dengan-pneumonia.html

      Hapus
    2. terimakasih banyak ning atas jawabannya, sangat bermanfaat..
      semoga kita dapat terhindar dari bakteri tersebut...

      Hapus
  16. Assalamulaiakum
    saya hanya ingin menambahkan.

    Antibiotik digunakan untuk mengobati pneumonia bakteri. Sebaliknya, antibiotik tidak berguna untuk radang paru-paru, meskipun mereka kadang-kadang digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi bakteri yang dapat terjadi di paru-paru yang rusak oleh pneumonia virus. Pilihan antibiotik tergantung pada sifat dari pneumonia, mikroorganisme yang paling umum menyebabkan pneumonia di wilayah geografis lokal, dan status kekebalan dan kesehatan yang mendasari individu. Pengobatan untuk pneumonia idealnya harus didasarkan pada mikroorganisme penyebab dan sensitivitas dikenal antibiotik. Namun, penyebab spesifik untuk pneumonia yang diidentifikasi hanya 50% orang, bahkan setelah evaluasi yang luas. Karena pengobatan umumnya tidak boleh ditunda dalam setiap orang dengan radang paru-paru yang serius, pengobatan empiris biasanya dimulai dengan baik sebelum laporan laboratorium tersedia. Di Britania Raya, amoksisilin dan klaritromisin atau eritromisin adalah antibiotik dipilih untuk kebanyakan pasien dengan pneumonia komunitas, pasien alergi terhadap penisilin diberikan eritromisin bukan amoksisilin. Di Amerika Utara, di mana "atipikal" bentuk-bentuk komunitas-pneumonia menjadi lebih umum, makrolida (seperti azitromisin dan klaritromisin), fluoroquinolones, dan doksisiklin telah menggantikan amoksisilin sebagai lini pertama pengobatan rawat jalan bagi masyarakat-pneumonia. Lamanya pengobatan tradisional telah tujuh sampai sepuluh hari, tapi ada peningkatan bukti bahwa kursus pendek (sesingkat tiga hari) yang cukup.

    Antibiotik untuk hospital-acquired pneumonia termasuk sefalosporin ketiga dan keempat generasi, carbapenems, fluoroquinolones, aminoglikosida, dan vankomisin. Antibiotik ini biasanya diberikan secara intravena. Beberapa antibiotik dapat diberikan dalam kombinasi dalam upaya untuk mengobati semua mikroorganisme penyebab mungkin. Antibiotic pilihan bervariasi dari rumah sakit ke rumah sakit karena perbedaan regional dalam mikroorganisme yang paling mungkin, dan karena perbedaan dalam kemampuan mikroorganisme untuk melawan berbagai perawatan antibiotik.

    Orang yang memiliki kesulitan bernapas akibat pneumonia mungkin membutuhkan tambahan oksigen. Individu sangat sakit mungkin memerlukan perawatan intensif, sering termasuk intubasi endotrakeal dan ventilasi buatan.

    Viral pneumonia
    Pneumonia virus yang disebabkan oleh influenza A dapat diobati dengan rimantadine atau amantadine, sementara pneumonia virus yang disebabkan oleh influenza A atau B dapat diobati dengan oseltamivir atau zanamivir. Pengobatan ini bermanfaat hanya jika mereka dimulai dalam waktu 48 jam dari timbulnya gejala. Banyak strain influenza H5N1 A, juga dikenal sebagai flu burung atau "flu burung," telah menunjukkan resistensi terhadap rimantadine dan amantadine. Tidak ada pengobatan yang efektif dikenal untuk pneumonia virus yang disebabkan oleh coronavirus SARS, adenovirus, hantavirus, atau virus parainfluenza.


    dilansir dari:
    http://www.news-medical.net/health/Pneumonia-Treatment-%28Indonesian%29.aspx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih saudariDita atas tambahannya: )

      Hapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Assalamu'alaikum..
    Apakah bakteri Streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan kematian?
    Terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedikit menanggapi pertanyaan yolanda, dilansir dari http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?mid=5&catid=23&nid=617
      setiap 20 detik ada satu anak berumur di bawah lima tahun (balita) yang meninggal di dunia karena pneumonia atau penyakit radang paru-paru yang menghalangi penyerapan oksigen di organ pernafasan tersebut.
      Pneumonia atau radang paru merupakan penyakit yang disebabkan infeksi kuman atau bakteri di paru-paru. Gejala awalnya yakni batuk, sesak, menggigil, demam atau gangguan pernafasan lainnya. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian nutrisi berupa air susu ibu dan makanan bergizi serta perilaku hidup sehat dan vaksinasi.
      (Izn - pdpersi.co.id)
      Pneumonia pada anak termasuk salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia yaitu sekitar 20 persen atau sekitar 1,5 juta balita tiap tahunnya meninggal karena penyakit tersebut.

      Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama angka kematian itu lebih banyak dari gabungan kematian balita akibat AIDS, malaria dan campak.

      Hapus
    2. Terimakasih saudari nurhasanah atas tambahannya: )

      Hapus
  19. Maaf kaka Nining, saya tidak mengerti dengan pernyataan kaka, "Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya infeksi pneumonia.Terapi tepat untuk penyakit utama (seperti AIDS) dapat mengurangi resiko seseorang terhadap pneumonia". Adakah hubungannya antara penyakit pneumonia dengan AIDS? Jika ada, hubungan apakah itu? Terima kasih ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. seseorang yang terkena AIDS pasti memiliki sistem imun yang sangat rendah sehingga sangat mudah sekali untuk terkena berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit pneumonia in.

      Hapus
  20. selamat malam saudari nining, berdasarkan artikel saudari apakah penggunaan alat bersama seperti baju (keringat), alat makan dsb bisa menyebabkan penularan pneumonia? terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti yang telah dipaparkan dalam artikel di atas "cara penularannya bisa dengan menggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran pernapasan penderita " jadi melalui alat makan bisa saja tertular jika tidak dicuci terlebih dahulu karena seperti sendok bisa pasti terkena sekresi saluran pernapasan penderita.

      Hapus
  21. ingin sedikit menambahkan mengenai pencegahan Pneumonia yaitu dengan
    ----) Vaksin pneumokokus
    Ini direkomendasikan, bahwa kebanyakan anak muda dari 2 tahun dan orang tua berusia diatas 65 tahun mendapatkan vaksinasi untuk Paru-paru basah ini. (Vaksin untuk anak-anak sebenarnya disebut vaksin konjugasi pneumokokus) Vaksin ini juga dapat cocok untuk orang mencakup berbagai usia yang memiliki kondisi termasuk yang berikut:

    Jantung kronis penyakit (misalnya untuk masalah jantung)
    Kronis paru-paru bermasalah (termasuk emfisema)
    Diabetes
    Defisiensi kekebalan tubuh penyakit (termasuk HIV dan anemia sel sabit)

    Vaksin pneumokokus tidak mencegah semua jenis Paru-paru basah. Namun, studi menunjukkan bahwa hal itu dapat melindungi Anda dari salah satu bentuk yang paling serius dari infeksi bakteri Paru-paru basah. Efek samping dengan vaksin biasanya ringan.

    ------)Cuci tangan Anda sesering mungkin
    Mencuci tangan adalah membunuh kuman yang dapat memungkinkan Anda untuk sakit, termasuk kuman yang menciptakan Paru-paru basah. Pastikan untuk mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan kamar kecil.

    --------)Jangan merokok
    Merokok merusak paru-paru dan menyebabkan penyakit paru-paru, lebih sulit untuk sistem di tubuh anda untuk menjaga diri dari kuman dan penyakit ini. Jika Anda merokok, berbicara dengan dokter keluarga Anda agar dapat berhenti secepatnya.

    ------)Membuat pilihan yang sehat
    Tubuh adalah cara yang lebih baik mampu melindungi terhadap infeksi ketika Anda makan makanan yang sehat dan aktif secara fisik/ berolahraga setiap hari.

    sumber : https://norma07dp.wordpress.com/pneumonia-atau-paru-paru-basah/

    Lebih baik mencegah dari pada mengobati , bukan ??? ^_^hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih saudari Epi atas tambahannya: )

      Hapus
  22. Assalamualaikum. Artikel anda bagus sekali ..Streptococcus adalah bakteri non motil. mksdnya apa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pergerakan bakteri berdasarkan mekanisme gerak bakteri dapat didasari oleh ada atau tidaknya alat gerak. Dengan begitu dapat pergerakan bakteri dapat digolongkan dalam bakteri yang bersifat motil dan bersifat non motil. Bakteri motil mempunyai alat gerak berupa flagel, karena ukurannya yang kecil maka terkadang flagel tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Flagel bergerak dengan cara memutar. Untuk bakteri yang tidak memiliki alat gerak umumnya bergerak secara menggelinding (meluncur) dan akan bergerak bila ada kontak terhadap benda padat (Dakuni, 2001). Jadi saudari Lia bakyeri non motil adalah bakteri yang tidak memiliki alat gerak.

      Hapus
  23. assalamualaikum,
    sangat menarik artikel mengenai Bakteri Streptococcus pneumoniae, dengan demikian kita dapat mengetahui bahaya dari bakteri tersebut,
    mohon jelaskan toksin yang terdapat dalam Bakteri Streptococcus pneumoniae dan bagaimana cara pertolongan pertama apabila terinfeksi bakteri Streptococcus pneumoniae serta adakah manfaat positif dari bakteri Streptococcus pneumoniae ?
    terimakasih banyak,.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf saudari Aida sepertinya dalam artikel ini say tidak menjelaskan mengenai toksin bakteri s.pneumoniae karena bakteri ini tidak menghasilkan toksin (price,2005), dan bakteri ini tidak memiliki peranan positif, karena bakteri ini merupakan patogen dalam tubub manusia khususnya saluran pernapasan.

      Hapus
  24. Mengenai artikel Anda, Bagaimana proses metabolisme dalam bakteri S. pneumonia?, Apa substrat dan enzim yang digunakan serta hasil produknya?, terkait metabolisme tubuhnya. terimaaksih

    BalasHapus
  25. Sedikit menambahkan bahwa Pneumonia karena organisme ini ditandai dengan empat tahap. Pada tahap pertama alveoli paru-paru mengisi dengan cairan serous yang dianggap dirangsang oleh dinding sel organisme. Cairan ini mengandung banyak organisme, tetapi sel-sel inflamasi sedikit. Penyebaran organisme seluruh paru-paru dimediasi oleh cairan ini. Pada tahap kedua, neutrofil, yang tertarik oleh S. pneumoniae dan ada sinyal kemotaktik dan jalur alternatif sel inang, menyerang alveoli. Juga sel darah merah direkrut ke situs ini. Pada tahap ketiga, sebagian besar neutrofil yang dikemas ke dalam alveoli dan sangat sedikit bakteri tetap. Pada tahap akhir, makrofag menghilangkan residu yang tersisa dari respon inflamasi. Seperti yang dapat dilihat, kerusakan yang dilakukan ke paru-paru sebagian besar merupakan hasil dari respon inflamasi host, yang menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru. Jika S. pneumoniae diperbolehkan untuk bertahan di paru-paru kemudian dapat menyerang darah, yang menyebabkan bakteremia. Ketika dalam darah dapat melintasi penghalang darah-otak dan menginfeksi meninges, yang menghasilkan meningitis. S. pneumoniae juga terkait dengan penyakit di bagian lain dari saluran pernapasan termasuk sinus paranasal, yang lebih dikenal sebagai sinusitis, dan telinga tengah dapat terinfeksi, yang dikenal sebagai otitis media. Ini juga telah diketahui menyebabkan peritonitis, peradangan peritoneum, selaput yang melapisi dinding perut, dan juga terlibat dalam menyebabkan arthritis.
    http://web.uconn.edu/mcbstaff/graf/Student%20presentations/Streptococcuspneu/Spneumoniae.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih saudara Baskoro atas tambahannya: )

      Hapus
  26. Artikel yg bermanfaat,hny ingin berbagi info saja,anak saya belum lama ini mengalami pns tinggi, sakit tenggorokan dan lemas.Setelah cek lab ternyata positif terkena bakteri streptococcus pneumoniae ini. Ciri2nya bag tenggorokan bengkak dan ada putih2nya spt sariawan. Ternyata bakteri ini bisa juga menyerang fungsi telan. Jadi tetap hrs aware juga krn awalnya sy mengira radang tenggorokan biasa.

    BalasHapus